Jakarta, Rupiah dibuka melemah pagi ini (27/8/2024) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II dan meredanya isu politik dalam negeri.
Dilansir dari Refinitiv, pagi ini rupiah dibuka di harga Rp15.445/US$ melemah 0,12%. Berselang lima menit kemudian, pergerakan rupiah terus melemah tajam ke angka Rp15.510/US$ atau melemah 0,55%.
Disisi lain, indeks dolar AS (DXY) juga mengalami pelemahan sebesar 0,01% ke titik 100,83.
Pelemahan rupiah pagi ini terjadi setelah kemarin menguat tajam dari hasil respon pasar terhadap pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole akhir pekan lalu, yang menunjukkan optimisme terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC di bulan September.
"Saatnya bagi kebijakan untuk disesuaikan," kata Powell. "Arah pergerakan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko."
Sejauh ini, rupiah juga masih akan dipengaruhi data eksternal terkait revisi kedua untuk pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 akan dipublikasikan minggu depan, tepatnya pada hari Kamis mendatang.
Menurut konsensus Trading Economics, perkiraan kedua produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal II-2024 diprediksi tumbuh 2,4%, sedikit turun dari perkiraan awal sebesar 2,8%.
Revisi ini juga akan sangat penting untuk menilai ketahanan ekonomi AS dalam menghadapi potensi penurunan suku bunga.
Di sisi lain, pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin ke target 5,00%-5,25% pada pertemuan 18 September 2024 sebesar 71,5%. namun, pasar memperkirakan tetap ada peluang bagi The Fed untuk memangkas sebesar 50 basis poin.
Pemangkasan suku bunga yang diperkirakan terjadi pada September kemungkinan besar tidak akan menjadi satu-satunya pada sisa tahun ini. Diperkirakan akan ada pemangkasan tambahan pada November dan Desember, masing-masing sebesar 25 basis poin dan 50 basis poin. Dengan demikian, suku bunga The Fed diprediksi akan berada pada kisaran 4,25% hingga 4,5% pada akhir tahun, atau turun total sebesar 100 basis poin.
Dari dalam negeri sendiri, gerak pasar keuangan Indonesia masih akan dibayangi oleh sentimen politik dalam negeri, terlebih lagi pada hari ini akan ada pendaftaran calon kepala daerah.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024, pendaftaran calon Kepala Daerah dimulai tanggal 27 sampai 29 Agustus 2024. Sementara pelaksanaan pemungutan suara akan digelar pada Rabu, 27 November 2024.
Daerah-daerah kantong investasi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, dan Jawa Tengah akan jadi perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar